Bayi Demam Panas? Baca Ini Baik-Baik!

Sponsored Links:
Sponsored Links:

Bayi Demam Panas?


Semua bayi pasti pernah mengalami demam. Kondisi ini memang umum terjadi pada semua orang, termasuk si Kecil. Dalam ilmu medis, seorang bayi dikatakan demam jika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celcius atau lebih.

Sebagai orang tua, Anda pasti khawatir dan panik ketika mendapati tubuh si Kecil terasa panas. Anda tidak perlu tergesa-gesa ke dokter ketika menghadapi situasi semacam ini. Ada kalanya demam pada bayi adalah suatu kondisi yang normal terjadi dan bisa ditangani di rumah.

Demam sendiri sebenarnya sebuah gejala. Kondisi ini biasanya menjadi pertanda bahwa tubuh si Kecil sedang melawan penyakit. Contohnya demam karena efek imunisasi. Demam bisa dianggap menjadi bukti sistem kekebalan tubuhnya bekerja dengan baik. Dengan kata lain, kinerja tubuh bayi Anda berjalan normal.

Demam juga bisa menyerang bayi jika dia terlalu lama beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas. Atau bisa juga terjadi ketika Anda memakaikan baju yang terlalu Maka Anda  tidak perlu khawatir secara berlebihan jika tubuh bayi Anda terasa panas, tapi dia masih terlihat aktif dan masih mau minum susu.

Meski begitu, terdapat kondisi tertentu yang membutuhkan perhatian lebih. Anda harus waspada ketika bayi mengalami demam yang disertai dengan tanda-tanda seperti berikut ini:

  1. Tidak nafsu makan.
  2. Terlihat lesu dan tidak bersemangat saat diajak bermain.
  3. Tidak responsif.
  4. Memiliki ruam.
  5. Uring-uringan saat tidur.
  6. Pernapasannya terganggu.
  7. Terlihat tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, tidak ada air mata saat menangis, atau popok tidak sebasah biasanya.
  8. Kejang.


Selain itu, Anda juga harus segera membawa si Kecil ke dokter jika dia berusia di bawah 3 bulan saat demam. Si Kecil harus cepat ditangani dokter karena demam pada usia tersebut berpotensi menandakan bahwa bayi Anda mengalami kondisi yang serius.

Demam pada usia tersebut butuh perhatian khusus secara medis karena bayi usia tiga bulan ke bawah tidak memiliki lapisan pelindung sel antara aliran darah dan sistem saraf pusat yang cukup tebal. Ini memungkinkan mikroorganisme menyebar dan merusak jaringan saraf dengan cepat.

Bayi usia muda juga tidak menunjukkan tanda-tanda khusus jika mengalami infeksi yang parah. Jadi dibutuhkan tes darah atau tes urine untuk mengetahui apakah ada infeksi serius, seperti meningitis atau pneumonia.

Untuk bayi di atas tiga bulan, bawa si Kecil ke dokter jika demam tidak kunjung turun atau makin parah dalam waktu 24 jam dan jika si Kecil tidak mengonsumsi cukup cairan.

Ukur Suhu Tubuh Bayi Anda


Untuk mengetahui apakah bayi Anda mengalami demam atau tidak, coba ukur suhu tubuhnya menggunakan termometer. Disarankan untuk mengukur suhu tubuhnya melalui anus karena bagian tersebut dinilai lebih akurat dibandingkan mulut, ketiak, atau telinga. Lagi pula, termometer anus juga lebih mudah diaplikasikan pada si Kecil.

Sebelum mengukur suhu tubuhnya pada anus, Anda harus memastikan termometer dalam keadaan higienis. Sebelum dipakai, cuci bersih menggunakan sabun dan bilas dengan air.

Posisikan bayi Anda tengkurap dalam dekapan Anda, kemudian masukkan termometer yang telah diolesi petroleum jelly secara perlahan-lahan ke anus dengan kedalaman sekitar 2.5 cm.

Tahan termometer selama dua menit hingga terdengar suara notifikasi dari termometer. Setelah itu Anda bisa menariknya secara perlahan dan membaca hasilnya.

Sebagai informasi, suhu tubuh bayi normal berada di kisaran 36-37 derajat Celcius.

Penanganan Demam pada Bayi


Untuk menangani demam pada bayi usia tiga bulan ke atas, Anda bisa melakukan penanganan awal secara sederhana di rumah seperti:

Mandikan bayi Anda menggunakan air hangat. Pastikan air tersebut tidak terlalu panas untuk kulit bayi. Mandi air hangat juga memungkinkan si Kecil untuk menghirup udara hangat sehingga melancarkan pernapasannya. Selain itu tubuh si Kecil juga akan terasa lebih rileks.

Setelah itu kenakan pakaian yang nyaman untuk bayi yang sedang demam seperti baju dengan bahan yang tipis. Hindari pakaian tebal dan bertumpuk.

Beri si Kecil asupan cairan yang cukup seperti ASI, susu formula, atau air putih, guna menghindari bayi dari dehidrasi.

Untuk penggunaan obat-obatan, Anda harus konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum memberikannya kepada si Kecil.

Jika demam menyerang bayi berusia tiga bulan ke bawah, sebaiknya langsung bawa si Kecil ke rumah sakit.
sumber:alodokter.com
Sponsored Links:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyakit Kulit pada Bayi dan Cara Mengobatinya

3 TANDA LAHIR DI KULIT BAYI YANG TIDAK BERBAHAYA

Muncul Bercak Merah setelah Demam pada Bayi? Jangan Panik, Bunda..