Cara Merawat Payudara Saat Menyusui Agar Tetap Kencang

Sponsored Links:
Sponsored Links:

Cara Merawat Payudara Saat Menyusui Agar Tetap Kencang


Merawat payudara ketika memberikan ASI pada si kecil membuat aktivitas menyusui bisa dilakukan dengan nyaman dan tanpa rasa sakit.

Menyusui sangat dianjurkan untuk dilakukan ibu kepada anak. Air susu ibu (ASI) menyediakan nutrisi yang ideal (vitamin, protein, lemak) bahkan antibodi untuk pertumbuhan bayi. Menyusui juga memberi manfaat untuk sang ibu seperti membantu menurunkan berat badan, mengurangi perdarahan uterus setelah melahirkan, serta menurunkan risiko osteoporosis, kanker payudara dan kanker ovarium.

Namun terkadang ketika menyusui, bisa saja ada masalah yang muncul dan terjadi pada payudara dan puting. Contohnya nyeri puting, puting kering dan pecah-pecah, puting masuk ke dalam, payudara membengkak, saluran susu tersumbat, atau infeksi payudara (mastitis). Namun dengan merawat payudara, masalah tersebut dapat diatasi dan dicegah.

Merawat Payudara Ketika Menyusui


Agar Anda dan si kecil dapat menikmati masa menyusui, rawat payudara Anda dengan langkah-langkah seperti berikut ini:

  1. Pelajari bagaimana memosisikan si kecil dan mulutnya dengan benar ketika menyusui. Pastikan mulut si kecil mencakup sebagian besar areola (area gelap di sekitar puting) Anda, jangan hanya puting. Jika posisi mulut si kecil benar, Anda pun akan merasa nyaman, tidak merasa pegal, serta membantu mencegah puting terasa sakit dan mencegah masalah payudara lainnya. Selain itu, si kecil pun akan mendapatkan cukup ASI.
  2. Cobalah posisi menyusui yang berbeda. Ada beberapa posisi menyusui yang dapat Anda coba. Temukan posisi terbaik untuk Anda dan si kecil serta minta saran dokter atau bidan tentang cara memegang dan menyusui bayi dengan benar. Anda mungkin menemukan bahwa posisi tertentu memudahkan bayi untuk menyusu dengan benar dan jauh lebih nyaman.
  3. Cegah si kecil agar tidak menggigit. Pada usia 3-4 bulan, gigi pada bayi mungkin sedang mulai tumbuh. Untuk mencegah agar puting tidak digigit, hentikan isapan ASI setelah si kecil selesai menyusui atau ketika tertidur. Untuk menghentikan isapan ASI, selipkan jari Anda ke sisi mulut si kecil.
  4. Menyusui si kecil secara teratur. Susui si kecil setiap 2-3 jam. Anda mungkin perlu membangunkan si kecil pada malam hari untuk memberinya ASI. Si kecil harus menyusu dari kedua payudara sama banyaknya selama sehari. Jika pada jam 8 si kecil menyusu dari payudara kanan maka pada jam 10 tawarkan payudara kiri Anda.
  5. Jika payudara Anda sakit, mulai susui si kecil pada payudara yang tidak sakit, kemudian pada payudara yang sakit. Si kecil sering kali menyusui dengan lebih lembut atau tenang pada susuan yang kedua.
  6. Taruh kompres dingin untuk mengebaskan daerah payudara yang sakit sebelum menyusui. Menaruh sesuatu yang dingin di payudara dapat membantu menumpulkan rasa sakit.


Dan usai menyusui, merawat payudara bisa diterapkan dengan:

  • Bersihkan puting dengan lembut tanpa menggunakan sabun atau sampo hingga bersih. Jangan aplikasikan alkohol, lotion, atau parfum pada puting. Gunakan salep antibakteri untuk mengatasi puting pecah-pecah.
  • Oleskan salep yang mengandung senyawa tunggal lanolin pada puting setiap kali selesai menyusui. Ini akan mengurangi rasa sakit atau nyeri dan membuat luka sembuh lebih cepat tanpa membentuk keropeng. Bekas salep tidak perlu dicuci sebelum menyusui dan aman bagi bayi.
  • Sering-seringlah mengganti bantalan payudara (breast pad).
  • Jika payudara sakit ketika menyusui, berhenti menyusui secara langsung dan gunakan pompa ASI selama beberapa hari.
  • Jika merasa puting Anda datar atau masuk ke dalam, segera pergi ke dokter.
  • Setiap selesai menyusui, oleskan beberapa tetes ASI pada puting Anda dan biarkan hingga kering. ASI melembapkan dan melindungi puting dari infeksi.
  • Selalu memegang payudara dengan tangan yang bersih.


Segera pergi ke dokter jika puting payudara yang pecah-pecah masih terasa nyeri dan terjadi perdarahan setelah 24 jam. Atau jika Anda mengalami demam, peradangan, bernanah, atau muncul tanda-tanda infeksi lainnya. sumber:alodokter.com
Sponsored Links:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyakit Kulit pada Bayi dan Cara Mengobatinya

3 TANDA LAHIR DI KULIT BAYI YANG TIDAK BERBAHAYA

Muncul Bercak Merah setelah Demam pada Bayi? Jangan Panik, Bunda..