Penyakit Kulit pada Bayi dan Cara Mengobatinya

Sponsored Links:
Sponsored Links:

Penyakit Kulit pada Bayi dan Cara Mengobatinya


Anda mungkin sering menemukan ruam atau bercak yang muncul pada kulit bayi Anda. Walaupun umumnya bukan merupakan masalah yang besar dan relatif gampang diobati, tapi tidak ada salahnya untuk tahu penyakit yang dideritanya.

Bayi yang berumur kurang dari satu tahun pasti akan mengalami gangguan pada kulitnya. Kulit yang melapisi tubuh pada dasarnya memang bertugas melindungi tubuh dari semua serangan baik dari sinar matahari, maupun bakteri. Walau demikian, hal ini tidak terjadi begitu saja. Lapisan epidermis kulit membutuhkan kurang lebih satu tahun untuk berfungsi secara efektif. Oleh karena itu, tidak heran penyakit atau infeksi kulit kerap menyerang Si Kecil.

Berikut ini beberapa penyakit kulit pada bayi yang sering terjadi:


Biang keringat


Bentuk biang keringat berupa benjolan kecil berwarna merah yang biasanya terdapat pada wajah, leher, dan punggung. Biang keringat terjadi karena kulit bayi belum bisa mengatur suhu dengan baik. Jadi waspadai pakaian yang terlalu ketat, udara yang lembap, dan cuaca panas karena dapat memicu timbulnya biang keringat pada kulit.

Cacar air


Bentuk cacar air berupa ruam dan bintil-bintil merah pada kulit di sekujur tubuh. Cacar air akan terasa gatal dan jika digaruk dapat menimbulkan lecet yang akan berbekas di kulit. Bintil-bintil merah ini dapat pecah, kemudian mengering, dan meninggalkan kerak. Cacar air berisiko menjadi penyakit yang serius dengan karakteristik mudah menular.

Meski anak Anda sudah diberikan vaksin cacar, namun tetap tidak menutup kemungkinan bisa tertular di masa dewasa. Namun kabar baiknya, penyakit ini jarang ditemui berkat vaksin tersebut. Berapa pun usianya, baik bayi, remaja, maupun dewasa yang belum pernah menderita atau mendapat vaksin cacar air, wajib mendapatkan vaksin ini.

Intertrigo


Berupa ruam berwarna merah yang terjadi umumnya pada lipatan kulit bayi di bagian leher. Bayi yang gemuk dan berusia kurang dari enam bulan berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit kulit ini. Penyakit ini disebabkan oleh kulit leher yang lembap secara berlebihan. Air liur yang menetes di leher terperangkap di lipatan-lipatan kulit yang menyebabkan udara tidak bisa masuk . Akibatnya ruam intertrigo ini pun muncul.

Eksim


Bayi mulai usia 3-4 bulan sudah berisiko mengalami eksim. Eksim bisa muncul di sekujur tubuh, ditandai dengan kulit bayi yang terasa kasar. Kulit yang kasar ini juga akan terasa sangat gatal. Cuaca panas, cuaca dingin, deterjen yang digunakan untuk mencuci pakaian bayi, wewangian, serta material pakaian yang digunakan adalah beberapa penyebab-penyebab yang dapat menimbulkan eksim pada bayi. Orang tua disarankan untuk mencari tahu penyebab utama eksim pada bayi agar lebih mudah dalam mencegah atau mengatasinya.

Kutil


Kutil bisa terjadi pada bayi dan anak-anak karena terinfeksi virus atau tertular orang dewasa. Penyakit kulit ini umumnya ditemukan pada jari dan tangan. Kutil pada umumnya tidak terasa sakit, namun bisa menyebar dengan mudah. Penyebaran kutil bisa terjadi melalui sentuhan langsung dengan penderita atau menyentuh benda yang digunakan oleh orang yang terinfeksi virus kutil. Untuk mencegah penyebaran, tutupi kutil dengan perban longgar. Beri tahu anak untuk jangan menggigiti kuku atau mengorek-ngorek kutil. Pada dasarnya, kutil mudah sembuh dengan sendirinya sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Dermatitis kontak


Disebut demikian karena penyakit kulit ini timbul akibat kulit bayi yang mengalami kontak/sentuhan dengan berbagai pemicunya. Misalnya, baju yang baru dicuci (karena terkena deterjen), karpet, sabun yang tidak cocok untuk kulit bayi, bahkan rumput atau tanaman di sekitar rumah. Dermatitis kontak dapat terlihat dengan adanya ruam pada bagian tubuh yang bersentuhan dengan penyebab. Apabila ruam tampak kering, Anda dapat mengoleskan losion pelembap di area terkait. Namun, jika ruam terasa gatal, disarankan untuk segera memeriksakan kondisi bayi ke dokter untuk mendapatkan krim antihistamin atau hidrokortison.

Orangtua disarankan untuk mencari tahu faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab dari penyakit kulit pada bayi. Dengan begitu, setidaknya dapat memberikan Anda kewaspadaan lebih tinggi dalam berusaha mencegah bayi Anda semaksimal terkena penyakit kulit. Apabila terjadi pun, Anda tidak panik lagi dan dapat segera fokus kepada upaya penyembuhan. sumber: alodokter.com
Sponsored Links:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 TANDA LAHIR DI KULIT BAYI YANG TIDAK BERBAHAYA

Muncul Bercak Merah setelah Demam pada Bayi? Jangan Panik, Bunda..