Sarapan Pagi di Semarang

Sponsored Links:
Sponsored Links:
Sarapan Pagi di Semarang. Pada kesempatan kali ini kita membahas tentang Sarapan Pagi di Semarang. Di dalam artikel ini kami mencoba menyampaikan informasi lengkap tentang Sarapan Pagi di Semarang. Silahkan menyimak artikel di bawah ini.

Sarapan Pagi di Semarang


Anda baru berkunjung ke Semarang ? Atau punya rencana berkunjung ? Kalau bosan dengan menu sarapan hotel yang begitu-begitu saja, ada baiknya mencoba jalan-jalan mencari sarapan jenis lain. Banyak kok pilihannya.

Males jalan-jalan takut macet ?

Tenang, Semarang itu jalanannya nyaris tidak pernah macet. Hanya jalur-jalur tertentu saja, arah dari pemukiman pinggir kota, seperti jalan Majapahit ( Semarang Timur), jalan Kalibanteng ( Semarang Barat), jalan Jatingaleh ( arah dari Banyumanik), dan pusat-pusat kegiatan seperti kampus Undip. Selebihnya lancar jaya kok.

Macetnyapun nggak pernah macet total, kalau di Jakarta ya terhitung dibilang lancar. Jadi anda akan merasa sangat nyaman keliling kota. Kalaupun macet biasanya dikarenakan sebab-sebab  sepele. Ada pengemudi yg terlalu lama menikmati keindahan lampu lalu lintas, kurang yakin kali ya dengan warna hijaunya. Itu ijo beneran atau ijo muda atau ijo tua ? Hehehe. Ada juga yg tahu lampu ijo malah sibuk sms-an. Kalau ketemu yang begini jangan diklakson, bukannya jalan, tapi malah ngamuk dan bikin kemacetan baru. Hehehe... Eh, yg kutulis itu serius lho, benar2 sering terjadi.

Nah sekarang ada pilihan apa saja ya buat sarapan ? Kali ini saya tulis yang murmer tapi enak.

Bubur Ayam Semawis


Sarapan bubur ayam sudah biasa. Di jalan Seroja, belakang ACE Hardware Simpang Lima itu kalau pagi berderet gerobak bubur ayam. Tapi kesukaan saya bukan di situ. Yang lebih enak menurut lidah saya adalah bubur di Kedai Bubur Semawis, jalan Moh Suyudi 16 A, Seteran. Jalan Moh Suyudi ini menghubungkan jalan Gajah Mada dan Thamrin. Gampang nyarinya, lumayan dekat dari Simpang Lima. Jalanannya kecil, banyak rumah makan kecil di sini, tapi biasanya buka sore. Yang buka pagi cuma Kedai Bubur Semawis ini, dan satu kedai susu sapi murni. Kedai Bubur ini jam 06.30 sudah buka, tutup jam 21.00.

Saya seneng bubur di sini karena jenisnya bermacam-macam. Bubur ayam, bubur ayam jamur, bubur udang, bubur ikan, dll. Mereka juga jual zuppa soup dan sup durian. Tapi yg saya rekomendasikan cuma buburnya. Lainnya biasa saja. Harganya memang relatif lebih mahal dari bubur di seputaran Simpang Lima, tapi rasa & kualitasnya memang lebih bagus. Seporsi bubur ayam biasa Rp.15.000,- sedang bubur udang Rp.17500,-.



Biasanya habis maem bubur di situ, saya menyeberang jalan dan jalan kaki menyusuri trotoar ke arah Thamrin. Di situ ada warung makan juga menjual susu sapi murni. Tanpa campuran. Tapi bakal bikin timbangan badan jejeritan nih, hehehe

Nasi Pindang Gajah Mada


Ada beberapa penjual nasi pindang. Yang satu pernah saya tulis di sini Di daerah Puri Andjasmoro juga ada. Tapi kurang nyaman tempatnya. Satu lagi di jalan Gajah Mada. Namanya Nasi Pindang & Soto Sapi Gajah Mada. Sotonya nggak terlalu enak, bumbunya kurang sip. Sedang nasi pindangnya lumayan. Nyaman di perut. Sebetulnya untuk rasa, lebih enak penjual di Puri Andjasmoro. Tapi akses di sini jauh lebih mudah Dekat sekali dengan hotel Gumaya, seberangnya. Dan ini dia, pagi-pagi sudah buka. Sekitar jam 06.30 sudah buka.



Soto Ayam


Kalau soto ayam sih nggak usah ditanya lagi deh. Buanyak sekali penjualnya di Semarang. Favorit saya tetap Soto Kudus jalan Majapahit. Pernah saya tulis di sini. Kemudian ada Soto Bangkong di perempatan Bangkong ( pertemuan jalan A Yani, Brigjen Katamso & Mataram ) yang melegenda. Ada cabang di Banyumanik, sebelah Ayam Goreng Mbok Berek. Kemudian ada Soto Bang Ari, di jalan WR Supratman ( dekat jalan Pamularsih, arah ke Bandara) , yang ditulis sangat enak oleh Katon Bagaskara. Sebenarnya biasa saja. Mungkin mas Katon yg jarang maem soto. Hehehe. Soto Bang Ari ini dimasak pakai kayu bakar. Bagi sebagian orang ini membuat rasa lebih istimewa. Tapi buat saya ini membuat batuk-batuk kena asap. Peace bang Ari ! Ada juga soto lumayan enak di jalan Ngesrep, dekat patung Kuda Diponegoro, namanya Soto Pak No. Di Semarang ini banyak sekali yang memakai nama Soto Pak No, tapi yg ada rasanya menurut saya cuma yg di Ngesrep ini.

Nasi Ayam Kemuning


Nasi ayam juga menu sarapan yang banyak dijual. Biasanya dijual ngider oleh mbok-mbok bakul dengan gendongan tenggok ( keranjang bambu). Yang paling enak mbok yang jualan di area Tanah Mas. Sayang sulit nyarinya.

Nah yang nggak ngider, akses lumayan gampang itu di Jalan Puri Andjasmoro. Menempati ruko. Namanya Nasi Ayam Kemuning. Buka dari jam 06.30 sampai malam.



Nasi ayam adalah nasi, opor ayam dan sambal goreng krecek  jipang ( labu siam ) , areh ( santan kental). Selain nasi ayam, ada juga lontong opor ( sama dengan nasi ayam, tapi nasi diganti lontong). Harganya murah. Seporsi nasi ayam Rp.8500,- . Tapi porsinya sedikit, porsi perempuan. Kesukaan saya lontong opor. Tempatnya lumayan bersih, ada halaman parkir mobil/motor, jalanan lumayan sepi, banyak pohon, enak buat sarapan sederhana. Di jalan Puri Andjasmoro ini juga ada penjual aneka jajan pasar.

Sekedar info saja, kalau sore hari, sebelah warung ini adalah warung2 kuliner juga. Ada sop kaki kambing Bang Djaya, recomended banget ini, kuahnya gurih karena pakai susu kambing. Ada Bakso Babat Salatiga “Bakso Agung”. Dulu enak ini bakso Agung, sekarang turun kualitasnya. Ada juga Nasi Ayam Penyet Andjasmoro, Gudeg Ayu dll.

Kedai Bu Erna


Kedai makan bu Erna ini masih ada di jalan Puri Andjasmoro. Jika masuk gapura Andjasmoro ( yang bertuliskan PRPP Jateng ) , maka sekitar 300 m, di sebelah kanan jalan. Kedai bu Erna ini mirip warteg. Menyediakan berbagai menu masakan. Mulai dari oseng kikil, rendang, sayur beraneka ragam, dll. Rasa masakannya sih biasa, nggak enak sekali. Tapi kualitas bahannya bagus. Pemiliknya bernama bu Erna, dia sendiri yang melayani pembeli , dibantu satu orang pembantu. Orangnya waktu masih muda pasti cantik. Satu lagi yang unik, dia ramah dan memperlakukan setiap tamu seperti tamu pribadi. Saya melihat dia menyapa dan mengajak ngobrol para pelanggan di situ, persis seperti ngajak ngobrol keluarga sendiri. Hehehe. Unik. Sayang untuk kedai ini saya nggak punya foto. Nggak bisa foto karena pemilik ngajak ngobrol terus. 

Nasi Goreng Babat & Babat Gongso Pak Karmin




Kuliner khas Semarang lain adalah nasi goreng babat dan babat gongso kambing. Enak buat sarapan. Nah rujukannya ya cuma pak Karmin yg legendaris itu. Jualannya di sekitar jembatan Mberok, dekat Kantor Pos Besar, Johar. Tapi sekarang sudah buka cabang di jalan Thamrin. Cuma itu dia, buka mulai jam 11 siang s/d jam 11 malam. Jadi mungkin cocok untuk yang sering sarapan telat. Cuma parkirnya sulit, karena di tepi jalan dan lebar jalan tidak terlalu lebar. Perlu perjuangan. Kalau makan jam 11 biasanya masih sepi. Tapi jam 12  ke atas selalu rame. Pernah mencoba datang jam 9 malam, asyik bisa parkir, sepi....oh ternyata sudah habis. Hehehe..pantes sepi.



Harganya nggak bisa dibilang murah untuk ukuran Semarang. Nasi goreng babat kambing Rp.35.000,- dan Babat Gongso Kambing Rp.45.000,-. Tapi nasi gorengnya porsi besaaar...biasanya saya hanya habis separuh. Rasanya mantap. Sambil ngetik ini hmmm....saya ngiler nih. Di sebelahnya juga buka nasi ayam, tapi saya belum pernah coba.

Ngopi Pagi Pagi ?


Banyak juga sebenarnya yang saking sibuknya nggak punya waktu buat sarapan, di hotel sekalipun. Jadi cuma bisa ngopi sambil jalan. Di mana pagi-pagi sudah bisa ngopi ya ? Bukan di rumah saya pasti, hehehe. 

Semarang ini kota santai, jadi jam buka tempat ngopi pun tergolong santai, rata-rata jam 9 baru mulai buka, itupun yg rajin. Nggak usah bingung. Di Semarang banyak Ind*****t Point, sejenis Indomaret 24 jam.  Ada di  jalan Pandanaran, Pamularsih dan beberapa tempat lain. Nah di situ biasanya ada mesin kopi hot & cold Yummy Coffee.



Selesai ngantar sekolah, saya biasa mampir ke situ untuk beli satu dua cup kopi panas. Murmer, satu cup cappucino dan mochacino seharga Rp.12.000,-  Rasanya lumayan. Hehehe...ya jangan dibandingkan dengan kopi racikan coffeshop ya. Tapi praktis kan, pagi2 mampir sebentar sudah bisa nenteng kopi kesukaan ?

Nah itu saja review saya untuk saat ini. Bagaimana dengan gudek ? Saya nggak beri rekomendasi deh, karena jarang ketemu gudek enak di Semarang. Kalaupun ada yg enak, jam bukanya sore hari. Ada gudeg kaki lima di jalan Mataram, seberang Bambino, toko perlengkapan bayi. Tapi sudah antre panjang, penjualnya peliiit sekali. Hehehehe

Masih ada lagi sih sebenarnya tempat sarapan enak lainnya, tapi lain kali saja saya tulis. Ok, selamat sarapan ya, selamat menikmati kota Semarang.

Demikian tadi adalah artikel tentang Sarapan Pagi di Semarang. Kami berharap yang sedikit ini mampu menambah wawasan kita semua. Juga semoga artikel tentang Sarapan Pagi di Semarang ini memberi manfaat untuk kita semua. Silahkan bagikan artikel ini kepada orang lain jika menurut anda artikel ini akan berguna bagi orang lain juga. Anda juga bisa berlangganan di blog kami melalui email jika anda berkenan. Terimakasih sudah berkunjung di blog kami. 
by Mama Totik
Sponsored Links:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyakit Kulit pada Bayi dan Cara Mengobatinya

3 TANDA LAHIR DI KULIT BAYI YANG TIDAK BERBAHAYA

Muncul Bercak Merah setelah Demam pada Bayi? Jangan Panik, Bunda..