Cara Mengatasi Bayi Gumoh Setelah Menyusu
Sponsored Links:
Sponsored Links:
Sponsored Links:
Cara Mengatasi Bayi Gumoh Setelah Menyusu
Bayi kerap kali mengalami gumoh dan muntah. Namun, hal ini tidak perlu terlalu Anda khawatirkan sebab gumoh ataupun muntah tidak menandakan adanya gangguan kesehatan yang serius pada bayi. Hanya sedikit kasus bayi muntah yang mengindikasikan adanya masalah kesehatan serius.
Pada dasarnya gumoh dan muntah pada bayi sama-sama mengeluarkan makanan atau cairan dari lambung. Bedanya, gumoh bersifat pasif atau spontan mengalirkan air kebawah baik itu sedikit seperti ludah atau cukup banyak. Sementara muntah cenderung dalam jumlah banyak disertai dorongan dan atau tanpa kontraksi lambung.
Meski terbilang normal, tapi gumoh terus menerus bisa mengakibatkan berbagai komplikasi yang mengganggu pertumbuhan bayi.
Penyebab Gumoh Bayi:
1. Pemberian ASI atau susu yang terlalu banyak. Lambung bayi memiliki kapasitas tertentu, bila lambung terisi penuh maka dapat menyebabkan bayi gumoh.
2. Posisi menyusui yang salah. Pemberian ASI saat posisi bayi sedang tidur telentang kadang membuat cairan masuk ke saluran napas. Akibatnya bayi bisa gumoh. Selain itu, pemakaian dot yang salah terkadang membuat anak malas menghisapnya sehingga udara lebih banyak masuk ke lambung dan menyebabkan bayi muntah.
3. Klep penutup lambung yang terletak diantara lambung dan saluran pencernaan atas pada bayi biasanya belum berfungsi dengan sempurna.
4. Belum sempurnanya fungsi pencernaan bayi juga bisa membut bayi sering gumoh.
5. Bayi bergerak terlalu aktif. Pertu akan mengalami tekanan yang tinggi sast bayi menggeliat atau menangis terus menerus. Akibatnya, bayi akan muntah atau gumoh.
Untuk mengurangi terjadinya gumoh pada bayi, Anda bisa mencoba tips berikut ini:
1. Jangan berikan ASI atau susu saat bayi berbaring. Usahakan bayi dalam posisi tegak selama 30 menit setelah menyusui.
2. jangan duduka bayi di kursi khusus bayi setelah menyusu sebab dapat meningkatkan tekanan pada perutnya.
3. Hindari merangsang aktivitas yang berlebihan setelah bayi menyusu.
4. Jangan berlebihan memberikan susu atau ASI pada bayi. Lebih baik berikan dalm jumlah yang sedikit tapi sering.
5. Segera sendawakan bayi setelah menyusu. Bahkan bayi terkadang masih membutuhkan bersendawa di antara 2 waktu menysusu.
6. Pastikan lubang dot tidak terlalu kecil atau lebar. Bila terlalu kecil maka akan banyak udara yang masuk. Bila terlalu besar, susu akan mengalir lebih cepat sehingga dapat membuat bayi gumoh.
7. Jika bayi sangat lapar sebaiknya jangan berikan susu atau ASI terlebih dahulu sebab bayi akan minum tergesa-gesa sehingga akan banyak udara yang masuk.
8. Usahakan bayi dalam posisi miring dengan kepala lebih tinggi dari kaki membentuk sekitar 45 derajat. Posisi ini bisa membuat cairan turun ke bawah.
9. Jangan langsung mengangkat bayi saat gumoh atau muntah karena bisa jadi gumoh turun dan masuk ke paru-paru. Sebaiknya tengkurapkan atau miringkan bayi dan biarkan ia muntah sampai tuntas.
10. Bila bayi gumoh melalui hidung sebaiknya biarkan saja. Kondisi akan berbahaya bila cairan dihirup kembali dan masuk ke paru-paru. Keluarnya cairan dari hidung menandakan bahwa muntahan bayi terlalu banyak sehingga samapi keluar lewat hidung.
11. Kondisi akan membahayakan bila bayi tersedak sehingga muntahannya masuk ke paru-paru. Segera miringkan atau tengkurapkan bayi bila terliht tanda-tanda ingin muntah.
source: doktersehat.com
Komentar
Posting Komentar